BAB
1
Pendahuluan
A.
Latar Belakang
Mungkin bagi orang awam
pertumbuhan dan perkembangan adalah suatu hal yang sama. Tapi, jika di telusuri
dari sudut pandang ilmu Biologi, jelas kedua hal tersebut sangatlah berbeda.
Bahkan sangat bertolak belakang antara satu sama lain. Maka dari itu, sangatlah
penting memahami tentang keduanya secara lebih detail lagi. Karena pertumbuhan
dan perkembangan merupakan proses yang berjalan sejajar dan berdampingan serta pasti
akan dialami oleh setiap makhluk hidup. Dan salah satu cara untuk mempelajari kedua
hal tersebut yaitu, dengan melakukan praktikum. Dalam hal ini praktikum yang
dilakukan yaitu mengamati tanaman kacang hijau. Selain mengamati proses
pertumbuhannya, kita juga dapat mengamati perbedaan-perbedaan yang timbul jika
sampel tanaman tersebut diberi perlakuan yang berbeda. Serta melihat secara
langsung faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
tanaman tersebut.
B.
Rumusan Masalah
Merujuk pada latar
belakang di atas, maka rumusan masalah yang dapat diambil adalah sebagai
berikut:
·
Apakah perbedaan
dari pertumbuhan dan perkembangan?
·
Faktor-faktor
apa saja yang dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman?
C.
Maksud dan
Tujuan
·
Untuk mengetahui
perbedaan antara pertumbuhan dan perkembangan,
·
Untuk mengetahui
faktor apa saja yang dapat mempengaruhi pertumbuhan, dan
·
Untuk mengetahui
manfaat dari masing-masing perlakuan yang diberikan pada tiap sampel tanaman.
D.
Waktu dan Tempat
Pelaksanaan
Waktu :
29
Juli 2016 - 4 Agustus 2016
Tempat :
Di rumah
Bab II
Tinjauan Pustaka
A.
Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman
1.
Pertumbuhan
Pertumbuhan
sering disebut dengan bertambanya ukuran suatu makhluk hidup. Pertumbuhan
adalah proses pertambahan ukuran yang tidak dapat kembali ke asal (irreversible), yang meliputi pertambahan
volume dan pertambahan massa selain disebabkan oleh pertambahan ukuran sel,
juga dengan pertambahan jumlah sel (united
science, Juni 2012).
Pertumbuhan
adalah proses pertambahan atau pembesaran sesuatu kuantiti dengan masa. Diferensiasi adalah Suatu situasi
dimana sel-sel meristematik berkembang menjadi dua atau lebih macam
sel/jaringan/organ tanaman yang secara kualitatif berbeda satu dengan yang
lainnya. Merupakan proses hidup yang menyangkut transformasi sel tertentu ke
sel-sel yang lain menurut spesialisasinya (baik spesialisasi dalam hal proses
biokimia, fisiologi, maupun struktural). Misalnya, pembentukan jaringan xylem
dan phloem
Morfogenesis merupakan Proses hidup
yang menyangkut interaksi pertumbuhan dan diferensiasi oleh beberapa sel yang
memacu terbentuknya organ. Misalnya, pembentukan daun, buah,batang bunga
akar,batang, bunga. Sel meristematik adalah sel muda yang masih aktif membelah.
(Wikipedia, 9 Maret 2013).Terdapat 2 macam pertumbuhan, yaitu
:
1. Pertumbuhan Primer
Terjadi
sebagai hasil pembelahan sel-sel jaringan meristem primer. Berlangsung pada
embrio, bagian ujung-ujung dari tumbuhan seperti akar dan batang. Embrio
memiliki 3 bagian penting :
a. Tunas
embrionik (calon batang dan daun)
b. Akar
embrionik (calon akar)
c.
Kotiledon (cadangan makanan)
2. Pertumbuhan Sekunder
Merupakan
aktivitas sel-sel meristem sekunder yaitu kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan
ini dijumpai pada tumbuhan dikotil, gymnospermae dan menyebabkan membesarnya
ukuran (diameter) tumbuhan. Mula-mula kambium hanya terdapat pada ikatan
pembuluh, yang disebut kambium vasic atau kambium intravaskuler. Fungsinya
adalah membentuk xilem dan floem primer. Selanjutnya parenkim akar/batang yang
terletak di antara ikatan pembuluh, menjadi kambium yang disebut kambium
intervasis. Kambium intervasis dan intravasis membentuk lingkaran tahun
berbentuk konsentris. Kambium yang berada di sebelah dalam jaringan kulit
berfungsi sebagai pelindung. Terbentuk akibat ketidakseimbangan antara
pembentukan xilem dan floem yang lebih cepat dari pertumbuhan kulit. Ke dalam
membentuk feloderm (sel-sel hidup). Keluar membentuk felem (sel-sel mati) (RidwanTask, April 2013).
2. Perkembangan
Perkembangan
merupakan suatu proses yang pasti dialami setiap individu, perkembangan ini
adalah proses yang bersifat kualitatif yang berhubungan dengan kematangan
seseorang individu yang ditinjau dari perubahana yang bersifat progretif dan sistematik
di dalam diri manusia (Definisimu,
Agustus 2012).
Perkembangan dapat diartikan sebagai perubahan yang
sistematis, progresif, dan berkesinambungan dalam diri individu sejak lahir
hingga akhir hayatnya atau dapat diartikan pula sebagai perubahan-perubahan
yang dialami individu menuju tingkat kedewasaan atau kematangannya (Ahmad Sudrajat, 2008).
Perkembangan adalah
proses yang berlangsung sejak konsepsi, lahir, dan sesudahnya, di mana badan,
otak, kemampuan, dan tingkah laku pada masa usia dini, anak-anak, dan dewasa
menjadi lebih kompleks dan berlanjut dengan kematangan sepanjang hidup (Dr. Siti Aminah Soepalarto, 2008).
Ciri-ciri perkembangan secara umum yaitu
:
·
Terjadinya perubahan dalam aspek fisik
(perubahan berat badan dan organ-organ tubuh) dalam aspek psikis (matangnya
kemampuan berpikir, mengingat, dan berkreasi),
·
Terjadinya perubahan dalam proporsi;
aspek fisik (Proporsi tubuh anak berubah sesuai dengan fase perkembangannya),
dan aspek psikis (perubahan imajinasi dan fantasi ke realitas),
·
Lenyapnya tanda-tanda yang lam;
tanda-tanda fisik (lenyapnya kelenjar thymus/kelenjar anak-anak seiring
bertambahnya usia), aspek psikis (lenyapnya gerak-gerik kanak-kanak dan
perilaku impulsif),
·
Diperolehnya tanda-tanda yang baru; tanda-tanda
fisik (pergantian gigi dan karakter seks pada usia remaja), tanda-tanda psikis
(berkembangnya rasa ingin tahu tentang pengetahuan, moral, interaksi dengan
lawan jenis).
3. Perbedaan Antara Pertumbuhan dan
Perkembangan
Dari
apa yang diterangkan materi di atas, kita dapat mengambil kesimpulan dari
perbedaan antara pertumbuhan dan perkembangan yaitu: Pertumbuhanadalah pertambahan ukuran volume, massa suatu
makhluk hidup yang bersifat irreversibledan
dapat dihitung dengan angka (kuantitatif)
hal ini disebabkan oleh pertambahan jumlah dan ukuran sel. Sedangakan Perkembangan adalah proses menuju
kedewasaan yang tidak dapat dihitung dengan angka (kualitatif) yang ditandai dengan kemampuan individu tersebut untuk
dapat bereproduksi atau menghasilkan sel kelamin.
Pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan dimulai sejak perkecambahan biji. Kecambah kemudian
berkembang menjadi tumbuhan kecil yang sempurna. Pertumbuhan pada tumbuhan
terjadi di daerah meristematis (titik tumbuh), yaitu bagian yang mengandung
jaringan meristem. Jaringan ini terletak di ujung batang, ujung akar, dan
kambium.
B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan
dan Perkembangan
1.
Faktor Dalam Tubuh Makhluk Hidup (Internal)
a. Gen
Gen adalah
substansi/materi pembawa sifat yang diturunkan dari induk kepada anakannya. Gen
mempengaruhi ciri dan sifat makhluk hidup, misalnya bentuk tubuh, tinggi tubuh,
warna kulit, warna bunga, warna bulu, rasa buah, dan sebagainya.
b. Hormon
Hormon merupakan zat
yang dihasilkan makhluk hidup yang berfungsi untuk mengendalikan berbagai
fungsi di dalam tubuh. Meskipun kadarnya sedikit, hormon memberikan pengaruh
yang nyata dalam pengaturan berbagai proses dalam tubuh.Hormon pada tumbuhan
Hormon pada tumbuhan sering disebut fitohormon. Beberapa di
antaranya adalah auksin, sitokinin, giberelin, etilen, dan asam absisat.
a) Auksin, berfungsi untuk memacu
perpanjangan sel, merangsang pembentukan bunga, buah, dan mengaktifkan kambium
untuk membentuk sel-sel baru.
b) Sitokinin, memacu pembelahan sel
serta mempercepat pembentukan akar dan tunas.
c) Giberelin, merangsang pembelahan
dan pembesaran sel serta merangsang perkecambahan biji. Pada tumbuhan tertentu,
giberelin dapat menyebabkan munculnya bunga lebih cepat dan tinggi tanaman
melebihi tanaman normal.
d) Etilen, berperan untuk
menghambat pemanjangan batang, mempercepat penuaan buah, dan menyebabkan
penuaan daun.
e) Asam absisat berperan dalam
proses perontokan daun.
2.
Faktor Luar (Eksternal)
Faktor luar yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan
makhluk hidup berasal dari faktor lingkungan. Beberapa faktor lingkungan yang
memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup adalah sebagai berikut :
a.
Makanan atau Nutrisi
Makanan merupakan bahan baku dan sumber energi
yang digunakan untuk aktivitas, perumbuhan dan perkembangan makhluk hidup.
Kualitas dan kuantitas makanan akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
makhluk hidup. Zat gizi yang diperlukan manusia dan hewan adalah karbohidrat,
protein, lemak, vitamin, dan mineral. Sedangkan bagi tumbuhan, nutrisi yang
diperlukan berupa air dan zat hara yang terlarut dalam air maupun yang
diperoleh dari udara.
b.
Suhu
Semua makhluk hidup membutuhkan suhu yang sesuai
untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangannya.
Suhu ini disebut suhu
optimum, misalnya suhu tubuh manusia yang normal adalah sekitar 37°C. Jenis
bunga mawar yang tumbuh dan berbunga dengan baik di pegunungan yang sejuk,
ketika ditanam di daerah pantai yang panas pertumbuhannya menjadi lambat dan
tidak menghasilkan bunga yang seindah sebelumnya.
c. Cahaya
Cahaya berpengaruh
terhadap pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Tumbuhan sangat
membutuhkan cahaya matahari untuk fotosintesis.
d. Air
Air merupakan
faktor penting untuk pertumbuhan dan perkembangan. Air sangat dibutuhkan oleh
makhluk hidup. Tanpa air, makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup. Air
merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia di dalam tubuh. Tanpa air,
reaksi kimia dalam sel-sel tubuh tidak akan terjadi sehingga makhluk hidup
tersebut akan mati.
BAB III
Metodologi Penelitian
A. Alat dan Bahan
Alat
dan bahan yang dibutuhkan untuk melakukan
praktikum ini yaitu:
§ 2 buah Aqua gelas
§ Kapas
§ Kacang
hijau
§ Air secukupnnya
§ Alat
tulis menulis
B.
Variabel
Penelitian
1. Variabel bebas :
Pemberian
Intensitas cahaya di tempat terang (terkena sinar matahari), dan di tempat
teduh (tidak terkena sinar matahari langsung).
2. Variabel terikat
:
Morfologi kacang hijau dan pertumbuhan
kacang hijau
3. Variabel
terkendali:
a.
tempat penelitian pada gelas plastik dan kaca ukuran kecil
b.
media penelitian pada kapas basah yang tidak terlalu basah dan
tidak terlalu kering, dan dilakukan penyiraman secara rutin
c.
biji kacang hijau yang sebelumnya telah direndam selama 3 jam
d.
setiap gelas terdapat 4 buah biji kacang hijau
C.
Cara Kerja
Cara kerja untuk melakukan praktikum yaitu:
1)
Siapkan 2 Aqua gelas dan isi dengan kapas
yang telah dicelupkan air sebelumnya.
2)
Masing-masing gelas, isi dengan 5 biji kacang hijau. Kacang hijau
dibiarkan sedikit tertanam kepermukaan kapas dengan cara sedikit menekan-nekan
biji kacang hijau tadi pada kapas basah.
3)
Masing-masng gelas diberi tanda (label) dengan nomor
1, dan 2.
4)
Gelas
dengan label 1 letakkan di tempat yang
terkena cahaya matahari dan udara yang sejuk.
5)
Sedangkan gelas 2 letakkan di tempat kardus yang tidak terkena cahaya matahari sedikit
pun (gelap).
6)
Amati setiap perkembangan atau
pertumbuhan disetiap mangkuk dari hari- ke- hari.
7)
Dan jangan lupa beri air secara rutin
dengan hati-hati menggunakan sendok agar biji kacang hijau tidak kebanjiran.
BAB IV
Pembahasan
A.
Tabel Pengamatan
Hari
ke-
|
Tempat terang
|
Tempat gelap
|
Gelas 1
|
Gelas 2
|
Tinggi (cm)
|
Jumlah daun
|
Tinggi
(cm)
|
Jumlah daun
|
1.
|
0,4
|
-
|
1,2
|
-
|
2.
|
1
|
-
|
2,2
|
-
|
3.
|
3
|
1
|
5,5
|
2
|
4.
|
7,5
|
2
|
12
|
2
|
5.
|
9,5
|
2
|
15
|
2
|
6.
|
24
|
2
|
28
|
2
|
B. Pembahasan
1. Pada
awal pengamatan, biji berkecambah pada hari ke-dua. Biji yang telah menyerap
air dari kapas akan mengembang dan memecahkan kulit pembungkusnya sehingga
plantula akan nampak. Plantula akan menyerap makanan yang ada pada kotiledon
dan lambat laun akan menjadi radikula dan tumbuh menjadi daun lembaga dan
seterusnya.
2. Pada
pertengahan pengamatan, khususnya pada hari ketiga, daun lembaga mulai nampak serta
batang tanaman mulai tumbuh pada setiap mangkuk. Pada gelas 1 daun lembaga tampak hijau cerah serta batang
yang berwarna hijau kecoklatan. Sedangkan pada mangkuk 3 dan 4 daun lembaga
tampak berwarna kekuningan (pucat) serta batang tinggi dengan warna putih
kekuningan.
3. Perbedaan
perlakuan terhadap sampel-sampel tanamanmempunyai fungsi masing-masing.
·
Sampel tanaman pada mangkuk 1 dan 2 yang
diletakkan di tempat yang terang menghasilkan tanaman yang tampak lebih segar,
hijau, dan kokoh. Hal ini diperngaruhi oleh cahaya matahari yang merupakan
komponen utama dalam proses fotosintesis, sehingga asupan makanan pun dapat
terpenuhi.
·
Sedangkan tanaman pada mangkuk 3 dan 4
yang diletakkan di tempat yang gelap menghasilkan tanaman yang tampak lebih
pucat, lebih tinggi, dan juga lemah (diameter batang yang kecil). Hal inilah
yang disebut etiolasi. Yang disebabkan karena tanaman tidak dapat melakukan
fotosintesis sehingga asupan makanan akan menjadi tidak lancer. Tapi di tempat
gelap laju pertumbuhan tanaman akan lebih cepat karena hormone auksin (hormon
yang berperan dalam pertumbuhan) akan bekerja secara maksimal sehingga sel-sel
tanaman akan memanjang lebih cepat.
BAB V
Simpulan dan Saran
A.
Kesimpulan
Tanaman
yang tumbuh di tempat terang akan tumbuh lebih segar, hijau dan kokoh. Hal ini
dipengaruhi oleh faktor cahaya matahari yang memperlancar proses foto sintesis
dalam tumbuhan memperoleh makanannya. Sedangkan tanaman yang tumbuh di tempat
gelap akan mengalami etiolasi dimana
tumbuhan akan tumbuh lebih tinggi, pucat, dan lemah. Hal ini dikarenakan adanya
hormone auksin yang bekerja lebih maksimum karena tidak terhambat oleh cahaya
matahari. Jika terkena cahaya matahari maka hormone auksin akan hancur atau
rusak, itulah sebabnya tanaman yang di tempat terang laju pertumbuhannya
sedikit terhambat.
B.
Saran
Setelah melakukan pangamatan ini
secara langsung, saran yang dapat saya ajukan yaitu; jika ingin mendapatkan
hasil tanaman yang lebih bagus ada baiknya mungkin jika perlakuan yang berbeda
pada praktikum dapat kita padukan. Seperti menaruh tanaman di teras rumah
ataupun di pekarangan rumah, sehingga pada siang hari tanaman akan terkena
cahaya matahari dan di malam hari hormone auksin pada tanaman akan bekerja
secara maksimal. Sehingga tanaman yang dihasilkan dapat
tinggi, segar, dan kokoh.