Skripsi merupakan salah satu persyaratan yang diajukan oleh mahasiswa
untuk memperoleh gelar kersarjanaan. Namun dalam proses pengerjaan
skripsi ini waktu yang dibutuhkan bukanlah seperti mengerjakan proses
tugas kuliah seperti biasa.
Berdasarkan pengalaman dan pengamatan penulis di lapangan, lamanya
waktu yang dibutuhkan oleh si pembuat skripsi beraneka ragam, ada yang
bisa mengerjakan selama tiga minggu, tiga bulan, 1 semester, 1 tahun
bahkan dua tahun. Lamanya proses ini sebenarnya tergantung pada berbagai
faktor tidak hanya faktor internal seperti mental psikologis si pembuat
skripsi namun juga faktor eksternal seperti proses birokrasi yang ada
pada program studi atau jurusan yang bersangkutan.
Proses pengajuan skripsi masing masing fakultas juga berbeda beda.
Walaupun berada dalam satu universitas, masing masing fakultas memiliki
kebijakan proses masing masing, begitu juga dengan jurusan bahkan prodi
yang bersangkutan. Dilihat dari runutan proses tersebut, sebagai contoh
fakultas ekonomi unand sebelum pengajuan skripsi harus menyelesaikan
ujian kompre tertulis terlebih dahulu (ujian rangkuman pelajaran mulai
dari semester awal-akhir), jika lulus maka berhak mengajukan judul
skripsi dan pembimbing. Untuk fakultas ini setau penulis pembimbing
hanya satu orang saja. Dan jika telah sampai ke tahap ini barulah proses
bimbingan skripsi berlanjut hingga penelitian, dan diakhiri dengan yang
namanya sidang seminar hasil atau kompre.
Sedikit berbeda dengan fakultas ekonomi, fakultas fisip prodi hubungan
internasional unand memiliki proses yang berbeda. Dimulai dari proses
"pengajuan proposal" hingga mendapatkan pembimbing (2 orang : pb 1 dan
2). Jika telah fix dan mendapat SK (surat keterangan) maka proses
bimbingan bisa dilakukan formal seperti biasa, dalam proses bimbingan
proposal, kedua dosen pembimbing mengarahkan mahasiswa untuk dapat benar
benar mengetahui apa makna dari penelitian yang sedang dikerjakan oleh
si peneliti, substansi serta manfaatnya secara akademik dan praktikal.
Tidak heran banyak mahasiswa yang memakan waktu berbulan bulan hanya
untuk penulisan proposal penelitian. Setelah fix proposal maka ada
"sidang seminar proposal" yang dihadiri oleh tim penguji dan tim
pembimbing untuk menguji proposal serta memperbaiki kualitas proposal
penelitian. Setelah seminar proposal biasanya banyak masukan dari tim
penguji yang selanjutnya diklasifikasi dengan kesesuaian proposal
penelitian. Setelah itu lanjut kepada "penelitian" (ada yang turun ke
lapangan ada yang studi kepustakaan). Apabila telah didapatkan temuan,
peneliti mengajukan "seminar hasil" yang dihadiri oleh salah seorang
dosen peninjau dan beberapa orang mahasiswa lainnya sebagai peserta. Hal
ini dimaksudkan untuk menerima masukan skripsi dari dosen peninjau
serta mahasiswa yang hadir. Perbaikan setelah "seminar hasil" biasanya
juga didapatkan. Jika perbaikan telah selesai dan proses bimbingan denga
dua orang dosen pembimbing telah fix dan acc maka bisa maju untuk
"kompre" atau "sidang akhir skripsi".
Lebih kurang seperti inilah proses pengerjaan skripsi yang berbulan bulan itu bahkan tahunan itu.
Tapi jika telah tahu arahan serta langkah langkahnya, tentunya bisa
menyiasati strategi kapan harus memulai (pada semester berapa), minimal
memikirkan passion, minat serta ketertarikan terhadap mata kuliah apa
yang akan dijadikan judul skripsi. Tentunya akan lebih hemat waktu
kedepannya. Selamat menikmati :)