SEPUTAR WISATA WADUK GUNUNG ROWO PATI
Waduk
Gunung Rowo Merupakan sebuah waduk yang terletak di kabupaten pati, Tepatnya
desa Sitiluhur Kecamatan Gembong Kabupaten PATI,di lereng sebelah timur gunung
Muria dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Kudus. Dari ibu kota Kabupaten Pati, berjarak 14 km ke arah barat laut,Dan untuk
mencapai kesanapun tidak sulit karena lokasinya mudah dijangkau,Dari kota pati
kita bisa naik bus,sepeda montor atupun naik angkutan kota jurusan
(pati_gembong) angkutan ini melayani dari pagi sampai sore hari, di perjalanan
nanti kita akan di suguhi hamparan sawah, pepohonan yang hijau, serta
perbukitan yang akan memanjakan mata kita, perjalananya sekitar 15-30 menit,
setelah sampai kita harus naik melewati jalan sekitar 500m. kita bisa naik ojek
atau berjalan sambil menikmati keindahan alam serta perbukitan di kaki gunung
muria.Setelah sampai rasa capek kita akan hilang begitu terpukau pesona
danau,kalaborasi antara pegunungan muria, sama hamparan air yang jernih seperti
cermin alam yang memantulkan deretan bukit serta gunung muria, matahari,
beserta kilaan cahayanya serta awan-awan di atasnya, Udara sejuk serta kicauan
burung, tanaman kopi,cengkeh seakan menambah kemanjaan kita dalam
menikmati waduk ini, dan kita bisa merenung begitu hebatnya ciptaan yang maha
kuasa
LEGENDA WADUK GUNUNG ROWO
Konon
kabarnya ada seorang mubaligh dari negeri tirai bambu ( china) yang
bernama sampo kong, sam pok kong,mau bertamu ke ke kediaman (padepokan
sunan muria) di puncak gunung muria, sampai di puncak muria. sam pok kong di
tanya oleh sunan muria, saudara ini siapa, dari mana asalmu, dan kesini naik
apa.,......? namaku sam pok kong, aku pengembara dari negeri bambu, adapun aku
kesini tadi, naik perahu,.sunan muuria kaget, karena sunan muria tau kalau di
muria ini pegunungan, singkat cerita terjadilah perdebatan atara keduanya, sam
pok kong dengan apa yang di alami sedangkan sunan muria dengan apa yang dihat,
akirnya sunan muria, meminta sam pok kong. untuk melihat prahunya, tapi
lagi-lagi sam pok kong masih bersikeras bahwa prahunya di parkir di rawa,
karena keduanya merupakan wali akhirnya tempat yang di pakai parkir oleh
sam pok kong, di lereng gunung mbangan itu dinamakan Gunung rowo( dalam bahasa
indonesia ber arti gunung yang berawa,
demikian lah sekelumit tentang waduk gunung rawa,,,,,,,,salah satu obyek wisata di kabupaten pati,,,,,,
Sejarah
Gunung Rowo dimulai ketika Laksamana Cheng Ho mengunjungi Sunan Muria.
Kemudian, ketika melihat objek wisata yang saat ini dinamakan Gunung Rowo,
mereka berdua memiliki pendapat yang berbeda. Sunan Muria menganggapnya sebagai
“gunung”, sedangkan Laksamana Cheng Ho berpikir bahwa tempat tersebut berupa
“rawa”. Oleh karena itu, untuk menengahi perselisihan tersebut, tempat tersebut
dinamakan Gunung
Rowo yang merupakan gabungan dari
kata gunung dan rawa.
Itulah
mitos yang saya dengar dari ibu saya. Tentang kebenaran cerita tersebut pun
saya tidak yakin. Apakah seorang laksamana yang begitu terkenal dan dipuja mau
menjalin hubungan dengan Sunan Muria? Apakah Laksamana Cheng Ho dan Sunan Muria
hidup di zaman yang sama? Percaya atau tidak, hal itu tergantung dari diri kita
sendiri. Mitos merupakan cerita dari mulut ke mulut yang tidak diketahui kebenarannya.
Oleh karena ceritanya beredar dari mulut ke mulut, maka pengarangnya pun anonim
alias tidak diketahui.
TENTANG WADUK GUNUNG ROWO
Gunung
Rowo merupakan salah satu objek wisata alam di Kabupaten Pati yang patut
mendapatkan perhatian, selain Goa Pancur, air terjun, dan lain sebagainya.
Gunung Rowo terletak di Desa Sitiluhur, Kecamatan Gembong (dekat dengan SDN
Sitiluhur), kurang lebih sekitar 15 kilometer dari pusat kota melewati Desa
Tamansari, Purwasari, Guwo. Jarak yang cukup jauh apabila ditempuh dengan
menggunakan sepeda motor.
Untuk sampai ke Gunung Rowo, maka terlebih dahulu kita melalui kawasan
permukiman padat penduduk, kemudian ada pula kawasan perkebunan yang terbentang
luas (ketela, tebu, pohon randu, buah-buahan, dan hasil alam lainnya) serta
hutan jati yang meranggas di musim kemarau, sehingga apabila malam telah tiba,
keadaan hutan tersebut gelap gulita. Kata ibu, di balik hutan yang jati, ada
perkampungan penduduk. Hebat kan?
Aksesibilitas
ke Gunung Rowo cukup mudah dicapai, dapat ditempuh dengan menggunakan sepeda
motor, mobil, truk – seperti mau Pramuka, naik truk terbuka. Lebar jalannya
kira-kira 3 meter, dengan kondisi jalan yang telah beraspal (walaupun jalannya
tidak bisa sebagus di pusat kota). jalan tersebut hanya cukup dilewati oleh
satu truk. Untuk mendahului dari kanan pun susah, padahal menggunakan sepeda
motor. Truk tersebut pada umumnya mengangkat hasil bumi Tlogowungu untuk
didistribusikan kepada konsumen. Oleh karena itu, dengan adanya pelebaran jalan
– salah satu usaha yang patut diupayakan, diharapkan aliran barang maupun jasa
dapat berjalan dengan lebih lancar.
Signate
telah tersedia di pinggir jalan menuju objek wisata Gunung Rowo, sehingga
pengunjung tidak akan tersesat, selain dikarenakan hanya ada satu jalan utama
menuju ke objek wisata tersebut. Kemudian, ketika telah hampir sampai di depan
pintu masuk, kita ditarik biaya retribusi dengan harga yang terjangkau oleh
semua kalangan. Tidak perlu khawatir, kocek tidak akan terkuras di tempat ini. Retribusi
tersebut digunakan untuk disetor ke kas pemerintah daerah, sedangkan sisanya
digunakan untuk merawat dan menjaga kebersihan objek wisata.
Sampah yang
Terbawa ke Tepi Gunung Rowo
Objek
wisata yang lebih terkenal dibandingkan dengan Waduk Seloromo ini sangat
mengesankan. Mata kita dimanjakan oleh suasana pedesaan yang masih alami yang
dikelilingi oleh perbukitan. Namun, ada satu hal yang cukup mengganggu saya,
yaitu banyaknya sampah yang terbawa air hingga ke tepi waduk, sehingga
mengotori tempat tersebut.
Pada
saat hari aktif, kondisi Gunung Rowo relatif sepi. Namun, ketika hari libur
atau hari libur sekolah tiba, objek wisata tersebut lumayan ramai dikunjungi,
terutama anak-anak bersama keluarga mereka. Fasilitas yang ditawarkan pun cukup
lengkap, meliputi deretan warung makan sederhana, bangku-bangku semen yang
dapat digunakan untuk memandang Gunung Rowo, lalu ada pula tukang sol sepatu
yang kelihatannya cukup laris. Selain itu, juga terdapat pos pemantau yang
dapat digunakan untuk melihat Gunung Rowo dari atas. Ada pula menara pengawas
air yang berfungsi untuk melihat ketinggian air waduk. Hal ini menandakan bahwa
telah terdapat penanganan yang relatif baik terhadap objek wisata Gunung Rowo
apabila dibandungkan dengan Waduk Seloromo.