Adaptasi Morfologi, Fisiologi dan
Tingkah Laku - Setiap makhluk hidup akan selalu
berusaha untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Dengan demikian,
kelestarian jenisnya akan selalu terjaga atau tidak punah. Ada beberapa faktor
yang dapat mempengaruhi kelangsungan hidup suatu makhluk hidup. Faktor-faktor
tersebut antara lain kemampuan beradaptasi, seleksi alam, dan tingkat
perkembangbiakan.
Pengertian adaptasi
Adapatasi mempunyai pengertian yaitu
suatu kemampuan dari makhluk hidup untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungannya yang
bertujuan untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan menjaga kelestariannya.
Berdasarkan cara daripada makhluk hidup beradaptasi dengan lingkungannya,
adaptasi dibagi menjadi tiga jenis, yaitu adaptasi morfologi, adaptasi
fisiologi, dan adaptasi tingkah laku. Dan berikut ini penjelasan dari
masing-masing jenis adaptasi yang telah saya sebutkan di atas :
A. Adaptasi Morfologi
Adaptasi morfologi adalah suatu
penyesuaian yang dilakukan oleh makhluk hidup baik hewan, tumbuhan atau manusia
melalui perubaan bentuk organ tubuh yang berlangsung dalam jangka waktu yang
relatif lama demi kelangsungan hidupnya. Adaptasi morfologi ini mudah untuk
kita amati dan lihat bila dibandingkan dengan adaptasi fisiologi. Adaptasi ini
terjadi karena adanya perbedaan jenis makanan dan habitat
1. Adaptasi morfologi terhadap jenis makanan :
Adaptasi morfologi pada makhluk
hidup terjadi disebabkan adanya perbedaan mengenai cara mengambil dan juga
memperoleh makanan, serta perbedaan jenis makanan. Beberapa conoto adaptasi
morfologi terhadap jenis makanan sebagai berikut :
- Bentuk paruh dan kaki pada
burung : beberapa bentuk adaptasi
pada paruh dan kaki pada burung adalah sebagai berikut :
- Bebek memiliki paruh yang
berbentuk sudu atau dayung yang digunakannya untuk mencari makanan di
lumpur
- Burung pipit memiliki paruh
yang berbentuk pendek dan kuat yang digunakannya untuk mematuk makanannya
yang berupa biji-bijian.
- Burung elang mempunyai paruh
yang berbentuk runcing dan agak panjang. Paruh dengan bentuk seperti ini
digunakan burung elang untuk mengoyak makanannya yang berupa daging.
- Lanjut ke bentuk paruh pada
ayam, yang mana paruh ayam berbentuk kecil dan runcing yang digunakannya
untuk mematuk biji-bijian maupun hewan-hewan kecil atau serangga.
- Burung kolibri mempunyai paruh
dengan bentuk yang kecil, runcing, dan panjang. Paruhnya berfungsi untuk
menghisap nektar pada bunga.
- Burung pelikan memiliki paruh
yang berukuran besar dan pada bagian bawah paruhnya memiliki struktur
menyerupai kantong. Paruh burung pelikan ini digunakannya untuk memakan
ikan.
- Burung pelatuk memiliki
kontruksi paruh yang begitu kuat dan runcing. Paruhnya berfungsi untuk
mematuk kayu pohon dan menangkap serangga untuk dimakan.
- Bebek memiliki kaki yang
terdapat selaput renang. Selaput ini terletak pada celah jari kakinya.
Bebeb menggunakan kaki berselaput ini untuk berjalan di atas lumpur dan
memudahkan saat berenang di air.
- Burung pipit mempunyai
jari-jari yang panjang, terletak dalam satu bidang datar, dan ini
digunakan oleh burung pipit untuk hinggap pada ranting-ranting pohon.
- Burung elang mempunyai kaki
yang pendek, bercakar tajam. Kaki yang semacam ini digunakan oleh burung
elang untuk mencengkeram mangsanya.
- Burung kakatua mempunyai kaki
dengan dua jari yang mengarah ke depan dan dua jari di belakang. Dengan
kaki yang seperti ini, maka akan mempermudah burung kakatua untuk
memanjat pohon.
- Ayam mempunyai kaki yang
panjang dan tegak. Kaki yang panjang dan tegak ini digunakan oleh ayam
untuk berjalan di darat dan untuk mengais makanan di tanah.
- Hampir sama dengan burung
kakatua, kaki burung pelatuk juga memiliki dua jari yang mengarah ke
depan dan dua jari ke belakang. Ini juga digunakan untuk memanjat.
- Bentuk mulut pada serangga : Berdasarkan jenis makanannya, bentuk mulut dari
serang dapat dibagi menjadi tipe berikut ini :
- Tipe mulut penggigit
- Tipe mulut penjilat dan
pengisap
- Tipe mulut pengisap
- Tipe mulut penusuk dan
pengisap
- Tipe gigi mamalia : Tipe gigi pada mamalia berhubungan dengan jenis
makanannya. Berdasarkan tipe giginya, mamalia dibagi menjadi beberapa
golongan, dan berikut ini macam-macamnya :
- Mamalia yang memakan rumput
atau disebut dengan herbivora, dan pemamah biak (ruminansia). Jenis
mamalaia yang satu ini mengunyah kembali makanan yang telah ditelannya.
Contoh ruminansia adalah sapi, kerbau, kuda dan kambing. Hewan ini
mempunyai gigi seri yang memiliki bentuk seperti kapak yang memiliki
fungsi untuk menjepit dan memotong makanan. Gigi gerahamnya berbentuk
lebar dan datar dengan rahang bergerak menyamping agar makanan tergiling
secara mekanis dan merata.
- Mamalia yang memakan daging
atau disebut dengan karnivora, mamalia jenis ini mempunyai gigi seri yang
tajam dan gigi taring yang kuat, besar serta runcing. Sementara itu, gigi
gerahamnya bergerigi tajam sehingga mamalia jenis ini mampu mengunya
daging yang keras dan alot. Contoh hewan yang merupakan pemakan daging
(karnivora) adalah harimau, singa, anjing, dan kucing.
- Mamalia pengerat (rodentia),
mamalia jenis ini tidak memiliki gigi taring dan hanya memiliki gigi seri
dan gigi geraham. Gigi seri berukuran besar dan memiliki fungsi untuk
mengerat makanannya. Contoh mamalia yang termasuk rodentia adalah kelinci,
tikus dan tupai.
2. Adaptasi morfologi terhadap jenis habitat
Adaptasi hewan dan tumbuhan
berdasarkan habitatnya
dijelaskan dalam uraian berikut ini :
- Ikan : Semua jenis ikan habitatnya adalah di air, baik itu
di air laut maupun air tawar seperti di suangai. Air memiliki sifat
menekan ke segala arah sehingga ikan membutuhkan bentuk tubuh yang
memudahkannya berenang di air. Sehingga tubuh dari ikan cenderung ramping
dan aerodinamis, yang mana akan membuat ikan mudah bergerak di air.
- Unta : Seperti yang kita ketahui bersama bahwa unta adalah
hewan yang hidupnya di gurun pasir. Unta memiliki puny yang digunakan
sebagai tempat menyimpan cadangan makanan dan lemak. Unta memiliki kaki
yang panjang. Kaki yang panjang ini digunakan oleh unta untuk menjaga tubuhnya
agar tidak terperosik di pasir. Sementara itu, kaki unta juga memiliki
bantalan yang berfungsi untuk menahan panas ketika berjalan di padang
pasir.
- Beruang kutub : Berbeda dengan unta, beruang kutub tidak hidup di
gurun pasir melainkan di daerah kutub yang bersalju dan bersuhu dingin.
Beruang kutub memiliki bentuk kaki yang besar dan lebar yang digunakan
untuk berjalan di atas salju. Beruang kutub juga memiliki bulu yang sangat
tebal yang digunakan sebagai pelindung tubuh dari suhu dingin.
- Tumbuhan xerovit : Tumbuhan xerovit merupakan tumbuhan yang hidup di
habitat yang kekurangan air atau kering. Sebagai contoh tumbuhan yang
termasuk tumbuhan xerovit adalah kaktus dan kurma. Tumbuhan ini
beradaptasi dengan lingkungannya dengan cara sebagai berikut
- Daun sempit dan kecil dengan
jumlah stomata yang sedikit yang bertujuan agar tidak terjadi penguapan
yang berlebihan
- Daun termodifikasi menjadi
sisik atau bulu yang berfungsi sebagai alat pertahanan diri
- Batang atau daun dilapisi zat
seperti lilin untuk mencegah terjadinya penguapan yang berlebihan
- Tumbuhan xerovit memiliki akar
yang sangat panjang, yang bertujuan agar menjangkau sumber air di bawah
tanah
- Batang bersifat sukulen atau
yang dapat menyimpan air
- Tumbuhan hidrofit : Pengertian dari tumbuhan jenis ini adalah tumbuhan
yang hidup di habitat yang banyak airnya, misal saja teratai, enceng
gondok, dan hydrilia sp. Tumbuhan hidrofit beradaptasi terhadap
lingkungannya dengan cara sebagai berikut :
- Tumbuhan jenis ini memiliki
akar yang lebat yang digunakan sebagai pemberat agar posisinya stabil di
atas air.
- Memiliki dau yang lebar untuk
menahan gaya berat ke bawah atau agar tidak mudah tenggelam
- Memiliki stomata yang banyak
dan letaknya di permukaan atas daun yang bertujuan untuk memudahkan dalam
penguapan air.
- Lapisan lilinnya tipis yang
digunakan untuk mempermuda terjadinya penguapan dan mengurangi kelebihan
air.
- Tumbuhan hidrofit mempunyai
batang dan akar yang berongga-rongga. Tujuannya agar dapat mengapung di
air.
- Tumbuhan higrofit : Lanjut ke jenis tumbuhan higrofit yang merupakan
jenis tumbuhan yang hidup di habitat yang lembab, misal saja lumut,
paku-pakuan, dan keladi. Tumbuhan higrofit melakukan adaptasi dengan cara
berikut ini :
- Tumbuhan higrofit memiliki
daun yang tipis dan lebar untuk memudahkan penguapan
- Pada ujung daun terdapat
hidatoda
B. Adaptasi Fisiologi
Setelah membahas tentang adaptasi
morfologi, kini giliran adaptasi fisiologi. Adaptasi ini merupakan upaya
penyesuaian fungsi alat-alat tubuh makhluk hidup terhadap lingkungannya.
Biasanya adaptasi fisiologi melibatkan zat-zat kimia tertentu untuk membantu
proses metabolisme tubuh. Adaptasi fisiologi tidak mudah diamati seperti pada adaptasi
morfologi dan adaptasi tingkah laku. Alasannya adalah karena adaptasi
fisiologi berkaitan erat dengan fungsi tubuh. Adaptasi fisiologi ini dapat
terjadi pada semua makhluk hidup baik hewan, tumbuhan dan manusia.
1. Adaptasi fisiologi pada hewan dan manusia
- Herbivora adalah hewan yang memakan tumbuh-tumbuhan. Sebagai
contoh adalah sapi. Sapi memakan rumput, dimana sapi dapat mencerna rumput
dan daun yang mengandung banyak serat (selulosa) dengan bantuan enzim
selulase. Enzim selulase tersebut diproduksi oleh mikroorganisme yang
terdapat di rumen.
- Nyamuk adalah hewan yang
menghisap darah, baik darah manusia atau darah hewan, nyamuk ini memiliki
zat antikoagulan atau antipembeku darah. Zat ini memiliki kegunaan untuk
menjaga agar darah yang dihisap oleh nyamuk tersebut tetap dalam keadaan
cair dan tidak membeku.
- Pada manusia, jumlah eritrosit
dalam darah berbeda-beda tergantung dari tempat tingal manusia tersebut.
Manusia yang tinggal di daerah pengunungan atau dataran tinggi, memiliki
eritrosit dengan jumlah yang lebih banyak bila dibandingkan dengan orang
yang tinggal di dataran rendah. Hal ini disebabkan karena jumlah atau
kadar dari oksigen di daerah pegunungan lebih sedikit sehingga dibutuhkan
Hb (hemoglobin) yang lebih banyak untuk mengikat oksigen. Apabila hb yang
dibutuhkan banyak, jumlah eritrosit juga akan meningkat.
- Ikan air tawar mempunyai
adaptasi fisiologi yang berbeda dengan ikan yang berada di laut. Ikan di
air tawar melakukan adaptasi dengan cara minum sedikit air dan banyak
mengeluarkan urine yang encer, sebaliknya ikan air laut melakukan adaptasi
dengan cara minum banyak air dan mengeluarkan sedikit urine yang peat
2. Adaptasi fisiologi pada tumbuhan
- Tumbuhan tertentu mengeluarkan
bau yang khas untuk menarik serangaa. Sebagian tumbuhan menarik serangga
untuk dimakan, dan sebagian lagi menggunakan serang supaya dapat membantu
proses penyerbukan, contoh pada bunga mawar.
- Tumbuhan mengeluarkan nektar
pada bunga untuk menarik serangga, contoh kembang sepatu
- Tanaman atau tumbuhan seperti
cemara dan juga sukun akan beradaptasi fisiologi dengan cara mengeluarkan
metabolit sekunder berupa alelopati. Metabolit sekunder berupa alelopati
ini dapat dan mampu menghambat pertumbuhan tanaman lain yang berada di
sekitarnya.
C. Adaptasi tingkah laku
Pengertian dari adaptasi tingkah
laku adalah suatu penyesuaian diri yang
dilakukan oleh makhluk hidup terhadap lingkungannya dengan cara mengubah
tingkah laku supaya dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Adaptasi
tingkah laku ini lebih kita amati dan kita lihat apabila dibandingkan dengan
adaptasi yang sebelumnya yaitu adaptasi fisiologi. Adaptasi tingkah laku ini
biasanya berkaitan erat dengan makanan, udara dingin dan sistem pertahanan pada
beberapa hewan. Adaptasi tingkah laku beberapa jenis hewan akan dibahas dalam
uraian berikut ini :
1. Adaptasi tingkah laku pada hewan
- Salah satu hewan yaitu rayap
akan melakuakan adaptasi tingkah laku yang agak aneh yaitu dengan memakan
kembali kulitnya yang sudah terkelupas pada saat melakukan pergantian
kulit (molting). Perilaku ini dilakukan oleh rayap untuk mendapatkan enzim
pencerna selulosa pada kayu. Enzim pencerna tersebut dihasilkan oleh
Flagellata (sejenis mikroorganisme) yang hidup dalam pencernaan rayap.
Oleh sebab itu rayap akan kembali memakan kulit dan bagian usunya yang
sudah terkelupas. Selain itu juga, rayap yang masih kecil atau baru saja
menetas akan menunjukan adaptasi tingkah laku dengan menjilati dubur
induknya. Tingkah laku ini dilakukan oleh rayap kecil dengan tujuan agar
flagellata dalam saluran pencernaan induknya dapat masuk dalam saluran
pencernaanya.
- Bila kita amati, kerbau adalah
hewan yang sangat suka mandi di lumpur atau sungai. Tingkah laku ini
dilakukan oleh kerbau dengan tujuannya untuk mengurangi pengaruh panas
yang ada pada tubuhnya.
- Pada umumnya penguin hidup di
daerah kutub yang mana suhu udaranya sangat dingin. Penguin ini hidup
secara berkelompok/bergerombol. Tingkah laku hidup berkelompok dilakukan
oleh penguin dengan tujuan agar lebih hangat.
- Beberapa jenis burung akan
berpindah/berimigrasi ke daerah yang lebih hangat pada saat memasuki musim
dingin. Selain itu burung juga akan berpindah untuk mencari makanan di
daerah yang terdapat banyak makananya. Apabila musim dingin di daerah
asalnya sudah selseai, burung-burung tersebut akan kembali lagi ke tempat
asalnya.
- Pada sayap kupu-kupu tertentu
terdapat dua pola mata yang hampir sama. Pola ini hampir mirip dengan mata
pada burung hantu. Saat ada pemangsa, sayapnya akan direntangkan. Pemangsa
kupu-kupu akan ketakuatan dan kupu-kupu itu dapat menyelamatkan diri.
- Cicak akan memutuskan ekornya
pada saat dalam keadaan bahaya atau terancam, peristiwa pemutusan ekor
pada cicak ini disebut dengan autotomi.
- Untuk mengelabuhi hewan yang
akan memangsa bunglon, bunglon akan menyesuaikan warna tubuhnya dengan
lingkungannya. Sehingga bunglon dapat aman dari pemangsanya. Ini disebut
dengan mimikri.
2. Adaptasi tingkah laku pada tumbuhan
- Pohon jati menggugurkan daunnya
(meranggas) pada musim kemarau. Hal ini dilakukan untuk mengurangi
penguapan sehingga dapat menghemat cadangan air.
- Daun tanaman jagung menggulung
saat udara sangat panas untuk mengurangi penguapan air.