HALAMAN PENGESAHAN
Karya Ilmiah yang berjudul
“Mengenal Seni Teater” disusun oleh:
1.
Telah disetujui dan
disahkan pada:
Hari : Selasa
Tanggal : 3 Februari 2015
Mengetahui
Pembimbing
MOTTO
1. Selalu
jadi diri sendiri dan jangan pernah menjadi orang lain meskipun mereka tampak
lebih baik darimu.
2. Kesuksesan
selalu disertai dengan kegagalan.
3. Untuk
mendapatkan kesuksesan, keberanianmu harus lebih besar daripada
ketakutanmu.
4. Sukses
bukanlah sebuah akhir dan kegagalan bukanlah sebuah awal.
5. Berpikirlah
besar, dan bertindakah sekarang.
6. Lakukan
apapun yang kamu sukai, jadilah konsisten, dan sukses akan datang dengan
sendirinya.
7. Sukses
tidak diukur menggunakan kekayaan, sukses adalah sebuah pencapaian yang kita
inginkan.
8. Formula
dari sebuah kesuksesan adalah kerja keras dan tidak pernah menyerah.
9. Jangan
takut melangkah, karena jarak 1000 mil dimulai dari satu langkah.
10. Sebuah
tindakan adalah dasar dari sebuah kesuksesan.
11. Kita
dapat sukses apabila kita belajar dari kesalahan.
12. Lakukan
yang terbaik pada setiap saat yang kamu miliki.
13. Kecerdasan
bukan penentu kesuksesan, tetapi kerja keras merupakan penentu kesuksesanmu
yang sebenarnya.
14. Percayalah,
setelah kegagalan ada sebuah petanda kesuksesan.
15. Belajarlah
dari kesalahan di masa lalu, mencoba dengan cara yang berbeda, dan selalu
berharap untuk sebuah kesuksesan di masa depan.
16. Ketika
kamu tidak pernah melakukan kesalahan, itu berarti kamu tidak pernah mencoba
hal apapun.
17. Pedang
terbaik yang kita miliki adalah kesabaran tanpa batas.
18. Semakin
banyak yang kamu berikan, semakin banyak pengetahuan yang akan kamu dapatkan.
19. Besok
adalah misteri dan hari ini adalah anugerah.
PERSEMBAHAN
Karya Ilmiah ini penulis
persembahkan kepada semua pihak yang terkait dan ikut membantu di dalam proses penyusunan, yaitu :
1. Tuhan
Yang Maha Esa
2. Bapak
dan Ibu (Orangtua)
3. Bapak
Pujito sebagai pembimbing
4. Bapak/Ibu
di Perpustakaan
5. Teman-teman
Ucapan terimakasih penulis
haturkan yang sebesar-besarnya, kepada semua pihak yang telah membantu,
sehingga terciptalah karya tulis ini.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami
haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, karunia dan kesehatan yang
Tuhan berikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Bahasa Indonesia ini
dengan maksimal.
Maksud dan tujuan
dibuatnya karya ilmiah ini adalah agar kita lebih mengerti tentang seni teater
yang pada mulanya kita menyepelekan
sebuah seni, sekarang kita menjadi ingin tahu dan bahkan ingin mempelajarinya.
Sebuah seni yang telah diajarkan kepada kita mudah untuk kita serap. Tetapi
bagi yang belum pernah mempraktikkannya sangat sulit untuk dipraktikkan. Maka
dari itulah penulis berusaha mengenal seni teater lebih dalam dan membuat karya
ini dengan indah sesuai dengan kemampuan penulis.
Kami sangat sadar, bahwa
karya kami ini jauh dari sempurna. Kami akan menerima semua saran dan kritikan
dengan hati terbuka dan kami akan berusaha memperbaikinya lagi agar dilain
kesempatan kami bisa membuat karya tullis yang lebih baik. Besar harapan
penulis, semoga karya tulis ini dapat memerikan manfaat bagi setiap orang.
DAFTAR ISI
JUDUL………………………………………………………………………………..i
HALAMAN PENGESAHAN………………………………….……………………ii
MOTTO………………………………………………………………………………iii
PERSEMBAHAN…………………………………………………………………….iv
KATA PENGANTAR………………………………………………………………..v
DAFTAR ISI……………………………………..…………………………………vi
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………..1
A. Latar Belakang……………………………………………………………………1
B. Pembatasan Masalah………………………………………………………………1
C. Metode Pengumpulan Data…………………………………………………….1
D. Tujuan Penulisan ..………………………………………………………………..2
E. Sistematika…………………………………………………………………………2
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………………2
II Unsur-unsur dasar seni teater…………………………………………3
Mengenal seni teater…………………………………………………………4
II Mengenal permainan drama…………………………………………..5
Bermain drama…………………………………………………………….5
Cara berlatih drama…………………………………………………………6
Kemampuan dan kerja sama dalam bermain drama……………………7
II Cara memerankan naskah drama…………………………………….7
Seni peran dalam bermain drama……………………………………….7
Mempertunjukkan peran dengan baik……………………….…………..7
Membaca dan menghafal drama…………………………………………7
Narasi………………………………………………………………….8
IV Seorang pemain drama yang baik…………………………………9
Pemain drama………………………………………………………………….9
V Drama merupakan bagian dari seni pentas……………………10
Menyusun rencana pementasan………………………………………10
Gelada resik…………………………………………………………..11
BAB III PENUTUPAN…………………………………………………………………...12
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….13
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Salah satu seni yang kita
perhatikan di sini adalah seni teater. Pertunjukkan teater tidak hanya
untuk hiburan masyarakat penonton. Di balik itu, ada amanat yang ingin
disampaikan kepada masyarakat tentang sesuatu yang berhubungan dengan kehidupan
sosial masyarakat. Kehidupan yang dimaksud menyangkut seluruh perilaku sosial
yang berlaku pada kelompok masyarakat tertentu. Misalnya, kehidupan moral,
agama, kehidupan ekonomi, dan kehidupan politik.
Sehingga untuk memahami lebih dalam lagi
mengenai tetaer di makalah ini sengaja disusun dan di kemas dengan judul “MENGENAL
SENI TEATER”. Seperti apa pembahasannya, mari kita
telusuri pembahasan selanjutnya.
B. PEMBATASAN MASALAH
Sebagaimana uraian pada latar belakang
masalah, maka permasalahan dalam karya tulis ini terbatas pada hal-hal yang
mencakup:
1.
Bagaimana cara berlatih drama ?
2.
Bagaimana cara memerankan drama ?
3.
Bagaimana cara mengatur perasaan yang dimainkan dalam drama ?
4.
Bagaimana cara menyusun pementasan ?
C. METODE PENGUMPULAN DATA
Metode yang digunakan adalah metode
pembelajaran kepustakaan ddan diskusi. Yang dicakup dalam buku:
1.
PENGETAHUAN DASAR SENI TEATER
2.
SEJARAH DAN KISAH SENI TEATER
3.
SENI TEATER
D. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan penulisan karya ilmiah ini kami tulis karena merupakan tugas dari Guru Bahasa Indonesia dan juga untuk memberitahu kepada pembaca agar mereka mengerti bahwa
tidak semua orang mengerti bahkan mengenal apa itu seni. Oleh karena itu kita sebagai orang – orang
yang telah mengenal dan mengetahui apa itu seni, wajib untuk mengenalkan atau
paling tidak memberi informasi tentang seni. Biar bagaimanapun seni itu adalah suatu hal yang tidak dapat terpisahkan
dalam kehidupan manusia.
E. SISTEMATIKA
Sistematika dalam
penulisan karya ini terdiri dari tiga bab yaitu bab I yang berjudul Pendahuluan
yang menjelaskan mulai dari latar belakang penulisan, pembatasan masalah,
tujuan penulisan, metode pengumpulan data, dan sistematika. Kemudian bab II
yang berjudul pembahasan, disini merupakan inti dari keseluruhan pembahasan.
Keseluruhan pembahasan ditutup dengan bab III yang berjudul Penutup, yang
mencantumkan kesimpulan dan saran.
BAB II PEMBAHASAN
Ciri-Ciri Mendasar Seni
Teater
A. Unsur – Unsur Dasar Seni Teater
Dalam
sebuah pertunjukan drama, kita dapat melihat gerak-gerik, orang bicara, dan
mendengar suara-suara. Seni drama atau teater mengandung beberapa unsure,
antara lain gerak-gerik atau mimik, bunyi atau suara, dan dialog.
Unsur-unsur di atas tidak dapat
dipisah-pisahkan. Jadi, teater merupakan gabungan dari unsure-unsur mimik ,
suara, dan dialog.
1. Teater sebagai Tempat Mengungkapkan Perasaan
Semua orang punya perasaan, baik itu perasaan
gembira, marah, sedih, sakit, malu maupun kecewa. Perasaan itu tidak dapat
dilihat, perasaan hanya bisa dirasakan, tetapi perasaan dapat diungkapkan
melalui mimik, gerak, dan suara.
2. Mimik, Gerak,
dan Suara Terpadu dalam Seni Teater
Teater adalah kesenian yang menggunakan
keindahan mimik, gerak,dan suara. Tiga unsure
itu tidak dapat dipisahkan.
Mimik, gerak dan suara dalam seni teater harus terpadu, contohnya orang
menangis selain bersuara, mulutnya bergerak, mata berair, dan tangan
meremas-remas.
B. Mengenal Seni
Teater
Teater
adalah kesenian yang bercerita dan dipentaskan. Oleh karena itu, seni teater
dinamakan seni pentas. Pertunjukan teater sebenarnya cerita yang dipentaskan.
Gerak-gerik tokoh dalam cerita diperankan oleh pemain teater.
Teater merupakan perpaduan dari
bermacam-macam unsur seni yang diwujudkan di atas pentas. Seni lain yang
menjadi unsure seni teater adalah pentas. Unsure seni teater tersebut, antara
lain sebagai berikut.
1) Seni sastra, misalnya naskah.
2) Seni rupa, misalnya dekorasi dan rias wajah.
3) Seni tari, misalnya gerak indah.
4) Seni music, misalnya gamelan dan nyanyian.
1. Babak dan Adegan Teater
Cerita dalam teater merupakan rangkaian
kejadian, misalnya, legenda sangkuriang. Legenda itu sendiri merupakan
rangkaian kejadian yang dapat dipisahkan.
Pada setiap babak, tokoh cerita melakukan
kegiatan-kegiatan kecil, misalnya bertanya, duduk, marah berjalan, dan lain-lain.
2.
Berlatih Adegan
Drama artinya laku atau perbuatan. Drama
dapat pula diartikan sebagai karangan yang dipaparkan melalui perbuatan,
tingkah laku, mimik, dan percakapan. Untuk membuat drama sebagai pertunjukan
dibutuhkan para pemeran. Oleh karena itu, seni drama lazim pula disebut seni
peran.
Drama biasanya dianggap lebih baik kalau
terdiri atas lima babak. Walaupun demikian, tidak sedikit pula drama yang hanya
terdiri atas satu babak. Pergantian setiap babak, biasanya ditandai dengnn
pergantian setting (dekor),
kostum pemain, waktu kejadian dalam cerita,
dan lain-lain. Ini karena, drama merupakan pertunjukan langsung dan dengan
waktu yang sempit. Untuk membedakan babak lebih ditekankan pada perbedaan
setting (dekor).
Setiap
babak dalam drama merupakan sebagian dari cerita keseluruhan. Di dalam setiap
babak itu sendiri terbagi menjadi beberapa bagian yang di sebut adegan atau
scene (baca: sin).
Perubahan dari satu adegann ke adegan lainnya
tidak ditandai dengan perubahan setting (dekor), kostum, dan lain-lain.
Mengenal Permainan Drama
A. Bermain
Drama
Bermain
drama pada hakikatnya memperagakan gerak, ucapan, mimik, mengikuti pola yng
ada. Pola di dalam drama sudah ditentukan oleh naskah/cerita.
Suatu
permainan drama dapat berlangsung jika
memenuhi beberapa unsure. Adapun unsur-unsur tersebut, antara lain:
1) Naskah/cerita drama,
2) Sutradara,
3) Pemain, dan
4) Alat bermain.
Keempat unsure di atas tidak dapat dipisahkan
satu dengan yang lainnya. Artinya, pemain drama dapat berlangsung dengan
memadukan unsur-unsur tersebut.
1.
Naskah/Cerita Drama
Naskah drama ditulis oleh penulis dari bentuk
cerita biasa menjadi naskah drama. Bentuk naskah drama berbeda dengan bentuk
naskah cerita biasa. Isi naskah drama, biasanya terdiri atas dua bagian, yaitu narasi dan dialog.
Narasi, berupa kalimat berita, biasanya berisikan keterangan. Fungsi narasi
dalam naskah drama adalah untuk memperjelas cerita sehingga mudah diperagakan.
Dialog, biasanya berbentuk kalimat langsung. Dialog adalah kalimat langsung
yang harus diucapkann oleh pemain sebagai ucapannya sendiri.
2.
Tugas dan Fungsi Sutradara
Sutradara disebut juga pengatur laku. Ia
bertanggung jawab atas terlaksananya permainan drama serta memimpin,
mengarahkan, dan mewujudkan naskah menjadi suatu permainan drama.
Di dalam setiap latihan oleh peran, sutradara
memberikan pengarahan sesuai dengan konsep yang diterapkannya. Jika terjadi
kesalahan maka sutradara akan memperbaikinya sehingga menjadi benar.
Sutradara juga menunjuk dan memilih pemain
yang sesuai dengan peran yang dimainkannya. Pegangan utama sutradara adalah
naskah. Dengan demikian sutradara terikat oleh kehendak naskah itu.
3.
Peran Pemain
Pemain lazim pula disebut actor (pemain pria)
atau aktris (pemai wanita). Pemain adalah pemeran tokoh-tokoh cerita dalam
naskah.
Setiap pemain
harus mengahayati peran yang akan dimainkan. Misalnya, untuk memerankan
tokoh sebagai sopir bus kota, kemudian ia memerankan tokoh tersebut sebagai
dirinya.
4.
Alat Pendukung dalam Bermain
Alat-alat dalam drama berfungsi sebagai alat
bantu agar permainan drama tampak sebagai kejadian yang sebenarnya. Msialnya,
untuk membuat ruang tamu diperlukan seperangkat peralatan, seperti meja, kursi, lampu, hiasan, dan
lain-lain. Dengan demikian ruangan tersebut benar-benar tampak seperti ruang
tamu. Penataan ruangan dengan berbagai peralatannya disebut dekorasi.
B. Cara Berlatih Drama
Latihan menjadi acaran pokok sebelum
permainan drama dilaksanakan. Acara ini banyak sekali memakan waktu. Berhari-hari, bahkan berbulan-bulan.
Acara latihan dipimpin oleh sutradara. Acara
latihan ini terdiri atas beberapa tahap.
Setiap tahap latihan lebih sulit daripasa tahap sebelumnya. Tahapan
dalam latihan drama adalah sebagai berikut.
1)
Latihan membaca
2)
Latihan gerak-gerik
3)
Latihan pembentukan peran
4)
Latihan terpadu
C. Kemampuan dan Kerja sama dalam Bermain Drama
Berhasil tidaknya permainan drama bergantung
dari kemampuan dan kerja sama para pemainnya. Permainan drama merupakan kerja
kelompok. Oleh karena itu, setiap pemain harus menjalin kerja sama dengan
sebaik-baiknya. Jika salah seorang pemain melakukan kesalahan maka permainan drama
menjadi kacau.
Kerja sama dalam beermain drama diwujudkan
dalam bentuk saling mengisi, saling member tanggapan, dan kekompakan bermain.
Untuk dapat bekerja sama dalam permainan drama, setiap pemain harus hafal
naskah.
Seorang pemain drama dituntut agar memainkan
peranannya dengan baik. Ia harus mampu memperlihatkan sikap dan sifat tokoh
yang diperankannya sesuai dengan kehendak naskah dan sutradara.
Cara Memerankan Naskah Drama
A. Seni Peran dalam Bermain Drama
Bermain drama adalah bermain peran. Pemain
harus mampu dengan baik mengubah dirinya menjadi tokoh cerita dan dapat
berperan seperti tokoh yang dikehendaki sutradara.
B. Mempertunjukkan Peran dengan Baik
Sebuah peran yang bagus akan membawa suasana
dalam sebuah perttunjukan. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan agar dapat
memerankan tokoh tertentu dengan baik. Cara tersebut antara lain
Sebagai
berikut..
1.
Melalui pengamatan atau observasi
2.
Mengikuti kursus seni peran
3.
Melakukan latihan rutin
4.
Mengikuti pengarahan sutradara
5.
Melakukan latihan fisik
C.
Membaca dan Menghafal Drama
Naskah drama terdiri atas dua bagian, yaitu narasi dan dialog. Kedua bagian tersebut tidak terpisah satu dengan yang
lainnya.
Narasi disebut juga uraian. Sesuai dengan
namanya maka narasi berbentuk kalimat berita. Biasanya, menguraikan tentang
suasana, bloking, setting, acting, dan lain-lain.
Contoh:
(Jam
berdentang satu kali. Seorang ibu masih duduk termenung di suatu ruangan. Yang
dimaksud ruangan adalah sebuah bagian gudang yang dibentuk menjadi ruangan
keluarga).
Dialog disebut juga percakapan atau
pembicaraan. Dialog merupakan bagian naskah yang harus diinsankan atau
diucapkan oleh pemeran. Dialog berisikan kata-kata yang diucapkan oleh tokoh
cerita.
Contoh:
Mawardi
Tolong berikan aku segelas air!
Narti
Anda tahu disini air lebih mahal daripada
emas.
1.
Membaca Naskah
Membaca memiliki bermacam-macam pengertian
dan banyak pula jenisnya. Penngertian istilah membaca dapat ditinjau dari
tujuan membaca itu sendiri. Dilihat dari tujuannya, membaca dapat dibedakan
antara lain sebagai berikut.
1)
Membaca bersuara
2)
Membaca tanpa suara
Dalam pelajaran Bahasa Indonesia, ddrama
termasuk jenis karangan prosa. Bentuk naskah drama berbeda dengan bentuk prosa
lainnya. Berbeda juga cara bicaranya.
2.
Menghafal Naskah
3.
Untuk pemain pemula, menghafal naskah merupakan pekerjaan yang cukup barat. Ia
harus menghafal kata demi kata dari seluruh naskah dalam adegan yang akan
diperankan. Berikut ini langkah-langkah yang dapat diikuti untuk menghafal
naskah.
1)
Memahami isi cerita
2)
Memahami sifat, karakter, dan watak tokoh dalam cerita
3)
Memahami berulang-ulang
Seorang Pemain Drama yang Baik
A. Pemain
Drama
Untuk
menjadi pemain drama yang baik, seseorang paling tidak harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut.
1. Vocal
Pemain
drama harus memiliki vocal yang kuat
sehingga pembicaraan di atas pentas dapat didengar dengan jelas oleh penonton
yang duduk paling belakang.
2. Artikulasi
Pemain
drama hendaknya memiliki daya pengucapan yang fasih terhadap setiap bunyi kata
sehingga penonton memahami setiap dialog yang diucapkannya.
3. Intonasi
Pemain
rama harus mampu menempatkan lagu bicara secara baik dalam dialog yang
diucapkannya. Dengan lagu bicara yang tepat, seorang akan tampil mengesankan.
4. Acting
Acting
adalah gerak-gerik di atas pentas. Pemain drama sedapat mungkin harus tampil
dengan acting yang sempurna.
5. Bloking
Gerak
pemain dari satu tempat kke tempat lain sehingga membentuk posisi yang baik di
atas pentas disebut bloking..
6. Kompak
Pemain yang
baik senantiasa akan menjaga kekompakan bermain bersama kawan-kawan mainnya di
atas pentas.
7. Improvisasi
Pemain
yang baik, kaya akan improvisasi, yaitu ide-ide spontan yang timbul pada saat
permainan berlangsung. Improvisasi bbukanlah buatan. Ia timbul melalui
penghayatan pemain terhadap situasi yang terjadi pada saat permainan
berlangsung.
Drama Merupakan Bagian dari
Seni Pentas
A. Menyusun
Rencana Pementasan
Secara
sederhana, susunan pengurus pementasan drama dapat diibentuk seperti berikut.
1. Pimpinan
Produksi
Yaitu
orang yang bertanggung jawab atas terlaksananya kegiatan pementasan. Dia
memimpin jalannya kerja produksi serta bertanggung jawab terhadap keperluan
dalam produksi.
2. Sekretaris
produksi
3. Yaitu
orang yang mencatat segala sesuatu yang menyangkut kegiatan dalam
produksi.
4. Bendahara
Yaitu
orang yang bertugas memegang keuangan kelompok,. Ia dapat mengeluarkan keuangan
atas seizi pimpinan produksi.
5. Sutradara
Yaitu
orang yang bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan kerja produksi, menentukan cerita, menenntukan pemain,
menyusun seksi-seksi pendukung pementasan, memimpin latihan, dan sebagainya.
Tugas
sutradara ternyata jauh lebih berat jika dibandingkan dengan pimpinan produksi.
Apabila pimpinan produksi bertanggung jawab atas pelaksanaannya. Seksi-seksi yang dibentuk oleh sutradara
merupakan orang yang akan membantu kerja sutradara.
Adapun
seksi-seksi yang dapat membantu pekerjaan sutradara dapat disusun sebagai
berikut.
1) Penataan panggung yang lazim di sebut art director.
2) Penata rias yang lazim disebut make up.
3) Penata busana atau lazim disebut lighting.
4) Penata music.
B. Geladi
Resik
Geladi
resik atau general repetisi merupakan persiapan terakhir sebelum pementasan
dilakukan.
Dalam
geladi resik setiap orang harus bekerja sebagaimana lazimnya pada suatu
pementasan, meskipun geladi resik itu bukan pementasan yang sesungguhnya.
Adapun
tujuan geladai resik, antara lain sebagai berikut.
1) Sebagai uji coba hasil kerja kelompok.
2) Menguji kesiapan seluruh anggota kelompok.
3) Menilai kekurangan dan kelebihan yang dihasilkan
selama latihan, serta untuk mengetahui lama waktu pementasan.
Maka
geladi resik akan diketahui hasil jerih payah selama latihan.
BAB iii penutupan
1. Kesimpulan
Penulis
dapat menyimpulkan hal mengenai seni teater antara lain:
a) Seni sangat bermanfaat bagi setiap orang
b) Dengan seni teater kita dapat menonjolkan kegiatan drama kita.
c) Dengan belajar seni teater kita dapat menambah prestasi kita, dan membanggakan
bangsa.
d) Disiplin
dalam bekerja itu penting dalam seni teater.
e) Menghafal adalah hal yang sangat penting dalam drama untuk mementaskan
sebuah seni.
f) Tekun berlatih dan mau bekerja
sama adalah salah satu hal yang dapat menjadikan kesuksesan dalam drama.
2. Saran
a) Hendaklah kita selalu melestarikan budaya seni teater untuk menjaga agar
budaya seni teater tidak hilang.
b) Pemerintah harus lebih aktif dalam melakukan upaya untuk melestarikan
budaya seni teater
c) pemerintah harus lebih banyak dan lebih kreatif dalam melakukan kegiatan
sosialisasi mengenai seni teater.
d) Pemerintah
harus dapat menempatkan diri secara arif di tengah masyarakat dan mengadakan petunjukan seni teater agar
masyarakat dapat mengenal lebih dekat apa itu seni.
Semoga
karya tulis ini berguna bagi kita semua dan semoga seni teater lebih berkembang
di dalam masyarakat umum.
12
DAFTAR PUSTAKA
O. Lesmana. 2009. Pengetahuan
Dasar Seni Teater.
Jakarta Barat: PT MAPAN.
Fidelara. 2010. Sejarah dan Kisah Seni Teater.
Jakarta Selatan: PT Armandelta Selaras, Anggota IKAPI.