BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Sebuah keniscayaan bahwa manusia dalam kehidupannya di dunia ini pasti tidak
akan pernah lepas dari kehidupan berekonomi. Manusia membutuhkan makanan yang
harus mereka konsumsi untuk bisa bertahan hidup, makanan yang manusia makan
juga harus didistribusikan dari para produsen sehingga sampai pada konsumen
yang membutuhkan. Produksi, distribusi dan konsumsi menjadi kegiatan inti dari
ekonomi yang pasti dilakukan manusia demi memenuhi kebutuhannya.
Dalam mendukung lancarnya itu semua diperlukan sistem yang mengatur
kegiatan ekonomi sehingga mampu menghasilkan kesejahteraan bagi seluruh
masyarakat. Tentu saja setiap masyarakat, negara dan bangsa mempunyai kultur
atau latar belakang yang berbeda-beda sehingga dalam mengatur kegiatan
ekonominya juga memiliki sistem yang berbeda-beda meskipun ada juga yang
menggunakan sistem yang sama sesuai dengan keadaan lingkungan di mana sistem
ini akan digunakan. Dalam ekonomi, terdapat berbagai macam sistem yang
merupakan hasil dari kemampuan untuk menginterpretasikan yang berbeda-beda
sesuai dengan kultur dan lingkungan yang mempengaruhi cara berpikir untuk
menemukan sebuah sistem. Kehidupan berekonomi juga tak lepas dari berbagai
masalah yang terus mengahantui seperti pengentasan kemiskinan, menyediakan
kesempatan bagi setiap orang untuk mendapatkan penghasilan. Nah oleh sebab itu
sangat diperlukan sebuah sistem ekonomi
tersebut.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang masalah diatas dapat diambil
rumusan masalahnya yaitu sebagai berikut :
1. Apa yang
dimaksud dengan sistem ekonomi ?
2. Apa yang
dimaksud dengan sistem ekonomi tradisional?
3. Apa yang
dimaksud dengan sistem ekonomi komando?
4.
Apa yang dimaksud dengan sistem ekonomi
liberal ?
5.
Bagaimana perbedaaan antara sistem ekonomi
liberal dan campuran ?
6.
Apa kelebihan dan kekurangan dari masing-masing sistem ekonomi tersebut ?
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem
Ekonomi
Sistem ekonomi adalah suatu cara
untuk mengatur dan mengorganisasi segala aktivitas ekonomi dalam masyarakat
baik yang dilakukan oleh pemerintah atau swasta berdasarkan prinsip tertentu
dalam rangka mencapai kemakmuran atau kesejahteraan.
Menurut Gilarso (1992:486) sistem
ekonomi adalah keseluruhan tata cara untuk mengoordinasikan perilaku masyarakat
(para konsumen, produsen, pemerintah, bank, dan sebagainya) dalam menjalankan
kegiatan ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi, investasi, dan sebagainya)
sehingga menjadi satu kesatuan yang teratur dan dinamis, dan kekacauan dapat
dihindari.
Sedangkan McEachern berpendapat
bahwa sistem ekonomi dapat diartikan sebagai seperangkat mekanisme dan
institusi untuk menjawab pertanyaan apa, bagaimana, dan untuk siapa barang dan
jasa diproduksi (what, how, dan for whom).
B. Macam-macam Sistem Ekonomi
Ada berbagai macam sistem ekonomi di
dunia ini yang saling berbeda satu sama lain.
Tumbulnya berbagai macam sistem ekonomi yang berbeda tersebt dalam suatu negara
disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut:
- Ada tidaknya campur tangan pemerintah dalam
kegiatan ekonomi.
- Sistem pemerintahan yang dianut suatu
negara.
- Kepemilikan negara terhadap faktor-faktor produksi.
- Sumber daya yang ada dalam suatu negara,
baik sumber daya manusia maupun sumber daya alam yang dimiliki.
Dari ke-empat faktor tersebut, timbul lah berbagai macam sistem ekonomi,
diantaranya:
1. Sistem
Ekonomi Tradisional
Sistem ekonomi tradisional adalah
suatu sistem ekonomi di mana organisasi kehidupan ekonomi dijalankan menurut
kebiasaan, tradisi masyarakat secara turun-temurun dengan mengandalkan faktor
produksi apa adanya.
Ciri-ciri sistem ekonomi tradisional
- Belum adanya pembagian kerja yang jelas.
- Ketergantungan pada sektor
pertanian/agraris.
- Ikatan tradisi bersifat kekeluargaan
sehingga kurang dinamis.
- Teknologi produksi sederhana.
Kebaikan sistem ekonomi tradisonal
- Menimbulkan rasa kekeluargaan dan
kegotongroyongan masing-masing individu dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
- Pertukaran secara barter dilandasi rasa
kejujuran daripada mencari keuntungan.
Keburukan sistem ekonomi tradisional
- Pola pikir masyarakat secara umum yang
masih statis.
- Hasil produksi terbatas sebab hanya
menggantungkan faktor produksi alam dan tenaga kerja secara apa adanya.
2. Sistem Ekonomi Terpusat/Komando (Sosialis)
Sistem ekonomi terpusat adalah sistem
ekonomi di mana pemerintah memegang peranan paling penting atau dominan dalam
pengaturan kegiatan ekonomi. Dominasi dilakukan melalui pembatasan-pembatasan
terhadap kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh anggota masyarakat. Negara yang
menganut sistem ini antara lain : Rusia, RRC, dan negara-negara Eropa Timur
(bekas negara Uni Soviet).
Ciri-ciri sistem ekonomi terpusat
- Kegiatan perekonomian dari produksi,
distribusi, dan konsumsi serta harga ditetapkan pemerintah dengan peraturan
negara.
- Hak milik perorangan atau swasta tidak
diakui, sehingga kebebasan individu dalam berusaha tidak ada.
- Alat-alat produksi dikuasai oleh negara.
Kebaikan sistem ekonomi terpusat
- Pemerintah lebih mudah dalam mengadakan
pengawasan dan pengendalian.
- Pemerintah bertanggung jawab sepenuhnya
terhadap seluruh kegiatan ekonomi.
- Kemakmuran masyarakat merata.
- Perencanaan pembangunan lebih cepat
direalisasikan.
Keburukan sistem ekonomi terpusat
- Adanya pemasungan daya kreasi masyarakat
sehingga hampir semua inisiatif, inovasi diprakarsai oleh pemerintah.
- Adanya pasar gelap yang diakibatkan adanya
pembatasan yang terlalu ketat oleh pemerintah.
- Anggota masyarakat tidak dijamin untuk
memilih dan menentukan jenis pekerjaan serta memilih barang konsumsi yang
dikehendaki.
- Pemerintah bersifat paternalistis, artinya
apa yang telah diatur/ditetapkan oleh pemerintah adalah benar dan harus
dipatuhi.
3. Sistem
Ekonomi Liberal (Kapitalis)
Sistem
ekonomi liberal adalah suatu sistem ekonomi yang menghendaki kebebasan yang
seluas-luasnya bagi setiap individu untuk melakukan tindakan ekonomi tanpa
campur tangan dari pemerintah. Suatu kondisi di mana pemerintah benar-benar
lepas tangan dalam pengambilan keputusan ekonomi dalam istilah ekonomi disebut
laissez-faire.
Negara-negara
yang menganut sistem ekonomi liberal adalah Amerika Serikat, Inggris, Perancis,
Belgia, Irlandia, Swiss, Kanada, dan Indonesia yang pernah menganut sistem
ekonomi liberal pada tahun 1950-an.
Ciri-ciri sistem ekonomi liberal
- Diakuinya kebebasan pihak swasta/masyarakat
untuk melakukan tindakantindakan ekonomi.
- Diakuinya kebebasan memiliki barang modal
(barang kapital).
- Dalam melakukan tindakan ekonomi dilandasi
semangat untuk mencari keuntungan sendiri.
Kebaikan sistem ekonomi liberal
- Adanya persaingan sehingga mendorong
kemajuan usaha.
- Campur tangan pemerintah dalam bidang ekonomi
kecil sehingga mendorong kesempatan lebih luas bagi pihak swasta.
- Produksi didasarkan pada permintaan pasar
atau kebutuhan masyarakat.
- Pengakuan hak milik oleh negara mendorong
semangat usaha masyarakat.
Keburukan sistem ekonomi liberal
- Adanya praktik persaingan tidak sehat,
yaitu penindasan pihak yang lemah.
- Persaingan tidak sehat dapat menimbulkan
monopoli yang merugikan masyarakat.
- Timbulnya praktik yang tidak jujur yang
didasari mengejar keuntungan yang sebesar-besarnya, sehingga kepentingan umum
dikesampingkan.
4. Sistem
Ekonomi Campuran
Sistem
ekonomi campuran yaitu suatu sistem ekonomi di mana di satu sisi pemerintah
memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk berusaha dalam melakukan kegiatan
ekonomi, tetapi disisi lain pemerintah ikut campur tangan dalam perekonomian
yang bertujuan menghindari penguasaan secara penuh dari segolongan masyarakat
terhadap sumber daya ekonomi.
Ciri-ciri sistem ekonomi campuran
- Adanya pembatasan pihak swasta oleh negara
pada bidang-bidang yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh
negara.
- Mekanisme kegiatan ekonomi yang terjadi di
pasar adalah campur tangan pemerintah dengan berbagai kebijakan ekonomi.
- Hak milik perorangan diakui tetapi
penggunaannya tidak boleh merugikan kepentingan umum.
Kebaikan sistem ekonomi campuran
- Sektor ekonomi yang dikuasai oleh
pemerintah lebih bertujuan untuk kepentingan masayarakat.
- Hak individu/swasta diakui dengan jelas.
- Harga lebih mudah untuk dikendalikan.
Keburukan sistem ekonomi campuran
- Peranan pemerintah lebih berat dibandingkan
dengan swasta.
- Timbulnya KKN (korupsi, kolusi, dan
nepotisme) dalam pemerintah karena banyak sektor-sektor produksi yang lebih
menguntungkan pihak pemerintah sedangkan sedikit sekali pengawasannya.
5. Sistem Ekonomi Pancasila
Sistem
ekonomi yang dianut negara Indonesia adalah sistem ekonomi Pancasila. Sistem
ekonomi Pancasila adalah salah satu tata ekonomi yang dijiwai oleh ideologi
Pancasila, yang di dalamnya terkandung makna demokrasi ekonomi yaitu kegiatan ekonomi
yang dilakukan berdasarkan usaha bersama berasaskan kekeluargaan dan
kegotongroyongan dari, oleh, dan untuk rakyat di bawah pimpinan dan pengawasan
pemerintah.
Ciri pokok sistem ekonomi Pancasila terdapat pada UUD 1945 Pasal 33, dan GBHN
Bab III B No.14.
Berikut ini ciri-ciri pokok sistem ekonomi Pancasila.
Pasal 33 Setelah Amandemen 2002
- Perekonomian disusun sebagai usaha bersama
berdasarkan atas asas kekeluargaan.
- Cabang-cabang produksi yang penting bagi
negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
- Bumi dan air dan kekayaan alam yang
terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk
sebesar-besar kemakmuran rakyat.
- Perekonomian nasional diselenggarakan
berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi
berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan
menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
- Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan
pasal ini diatur dalam undang-undang
GBHN Bab III B No. 14
Pembangunan
ekonomi yang didasarkan kepada demokrasi ekonomi menentukan bahwa masyarakat
harus memegang peranan aktif dalam kegiatan pembangunan. Oleh karenanya maka
pemerintah berkewajiban memberikan pengarahan dan bimbingan terhadap pertumbuhan
ekonomi serta menciptakan iklim yang sehat bagi perkembangan dunia usaha;
sebaliknya dunia usaha perlu memberikan tanggapan terhadap pengarahan dan
bimbingan serta penciptaan iklim tersebut dengan kegiatan yang nyata.
C. Fungsi Sistem Ekonomi
Dari
berbagi sistem ekonomi yang ada di dunia ini mempunyai fungsi dalam
perekonomian, di antaranya adalah sebagai berikut.
- Menyediakan perangsang untuk berproduksi.
- Menyediakan cara/metode untuk
mengkoordinasi kegiatan individu dalam suatu perekonomian.
- Menyediakan mekanisme tertentu agar
pembagian hasil produksi di antara anggota masyarakat dapat terlaksana
sebagaimana mestinya.
BAB
III
PENUTUP
Ø Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan diatas dapat kita ambil
kesimpulan bahwa semua sistem ekonomi
itu bagus. Semua sistem ekonomi mempunyai
kelebihan dan kekurangan masing-masing. Akan tetapi jika kita lihat ke belakang
lagi sebuah sistem itu sangat diperlukan,
karena hanya dengan sebuah sistem dan
perencanaan sesuatu yang kita rencanakan akan berjalan dengan baik.